Take vocal


Bagi yang mau jadi penyanyi atau vocalis yang merekam vocal, mungkin artikel ini cucok banget buat nambah ilmu kalian dalam take vocal / merekam vocal. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam take vocal :

1. Artikulasi Kata
Nyanyi adalah ungkapan yang harus disampaikan. Jadi bernyanyilah seperti kita berbicara atau berkata-kata. Maka si pendengar lagu akan bisa menangkap dengan jelas apa yang kita sampaikan. Seandainya kita bicara tidak jelas, maka orang yang kita ajak bicara pun bilang “maaf, anda tadi ngomong apa?” nah itu akan mempengaruhi sekali terhadap hasil take vocal kita. Jadi intinya adalah harus jelas artikulasi kata kita, kalau kita sudah bernyanyi dengan jelas seperti orang berbicara, maka tidak sadar pula bahwa kita sudah bernyanyi dengan padat atau “tight”.

2. Memilih Microphone
Memang tak banyak studio rekaman yang menyediakan pilihan microphone yang banyak. Tetapi bila anda mendapatkan studio dengan fasilitas pilihan mic banyak, manfaatkanlah fasilitas tersebut dan carilah mic yang sesuai dengan karakter/warna vocal anda. Biasanya untuk vocal dibutuhkan polar pattern Cardiod (Unidirectional Mic), yang mana suara hanya tertangkap dari arah depan dan agak berkurang bila anda menyanyi dari sisi mic tersebut.

3. Jarak Mic
Take vocal atau merekam vocal yang bagus adalah berjarak 1 jengkal tangan antara mic dan bibir kita atau 15-24 centimeter, karena bila kita bernyanyi dekat sekali dengan mic, maka akan menimbulkan suara “beb” (letupan) ataupun “desis” (hizzing) yang terlalu berlebihan. Memang ada plugin yang menanggulangi masalah desis itu yaitu “De-Esser” atau hardware pop-filter untuk letupan (plossive), cuma alangkah baiknya kalau itu kita tanggulangi dari saat rekaman. Sebagus-bagusnya alat recording ataupun plugin, tidak bisa sealami orang bernyanyi natural, jadi mulailah belajar untuk bernyanyi dengan jarak yang cukup baik mulai sekarang.

4. Tone Vocal
Banyak yang bilang kalau jaman sekarang rekaman itu, semuanya bisa di atasi dengan peralatan yang serba canggih, itu memang betul sekali. Tapi satu hal yang tidak bisa disamakan antara manusia dan peralatan yaitu “tone vocal” atau karakter kita. Mungkin vocal bervolume kecil bisa di manipulasi dengan berbagai macam peralatan compressor sehingga terdengar menjadi keras. Tapi sesungguhnya vocal itu hanya keras tapi tidak bertenaga (powerless). Untuk dikalangan musisi senior atau pakar audio yang handal, pasti mereka bisa membedakan mana tone asli dan hasil manipulasi alat. Untuk itu, maksimalkan ‘tone vocal’ Anda.

5. Compressor
Fungsi compressor adalah untuk mengompres vocal yang terlalu besar dinamikanya. Nah, sebenarnya manusia sendiri punya compressor. Teriak tapi tidak peak, yaitu dengan cara menahan alunan tenaga dari diaphragm ke pita suara,tetapi tidak mengurangi nada/tone vocal kita. Itulah yang disebut “level control”, di perlukan teknik serta latihan yang cukup untuk dapat menguasainya dengan baik.

6. Soul / Penjiwaan (Rasa)

"…seorang vocalist pun harus belajar bagaimana bisa “memanipulasi” atau memerankan peran yang berbeda dalam setiap lagu-lagu yang akan dinyanyikan.."

Sebenernya semua ini berkaitan antara penjelasan yang satu dengan penjelasan yang lainnya. Soul/rasa/feel itu sangat penting buat seorang penyanyi. Karena rasa itu digunakan untuk menyampaikan apa isi dari lirik lagu yang kita nyanyikan. Menurut saya, vocalist itu sama seperti pelaku peran dalam sinetron atau drama, kenapa? Sebab pelaku peran itu biasanya bisa memainkan emosi/mood yang sesuai dengan peran yang akan diperankannya. Nah, sebaiknya seorang vocalist pun harus belajar bagaimana bisa “memanipulasi” atau memerankan peran yang berbeda dalam setiap lagu-lagu yang akan dinyanyikan..walau dia hanya mengekspresikannya dengan suara doang. Nah disini lah letak pentingnya dinamika bernyanyi, karena bisa memainkan emosi pendengar. Walaupun sesungguhnya sang penyanyi tidak lagi dalam kondisi sedih tapi harus nyanyi sedih. Kalau hal itu sudah dapat kamu pahami dan jiwai, dijamin suara kamu bakal terdengar lebih baik.

7. Review
Setelah take vocal selesai, coba dengarkan lagi tanpa ada satupun plug in atau efek yang menempel di track kita (flat). Apakah kamu sudah maksimal seperti apa yang di bahas dari point 1-6? Apakah kamu sudah ngerasa nyaman dengan hasil suara kamu selama bernyanyi, apakah sudah ada fill/soul/rasanya di setiap kata yang kamu ucap? Cobalah mengulangnya kembali kalau memang belum, sebaiknya dikoreksi supaya mendapatkan hasil yang maksimal.

Memang bernyanyi itu tergantung mood atau perasaan hati, jadi jagalah mood itu baik-baik selama kamu melakukan rekaman vocal. Ulangi lagi esok hari, kalau memang mood itu tidak ada. Have fun and be fun, saya sarankan saat anda melakukan rekaman, jangan tegang dan jangan ragu untuk meminta pendapat dari operator studio, produser atau orang yang berada saat kita rekaman.
.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design By Dytoshare - Published By MIFTAH.US